Malam ini seseorang yang aku tunggu-tunggu akhirnya berkunjung ke gubuk sederhana yang selama 17 tahun ini menjadi kediamanku. Aku lega melihat senyumnya. Aku bersyukur atas kebahagiaan yang aku rasakan bersamanya.
Namun kelegaan yang baru saja aku rasakan sirna dalam sekejap. Malam ini dia membuatku menangis. Bukan karena pesakitan yang dia bingkiskan padaku. Tapi karena dia menangis di hadapanku.
"Jadilah yang terbaik. Jangan seperti diriku yang gagal dalam segala hal"
Kemudian air matanya menetes seiring getar bibirnya yang seakan tak sanggup lagi berbicara.
Ya Allah, aku tak sanggup memandangnya lagi. Aku tersenyum menahan tangisku.
"Biarkan aku yang menjadi apa yang kau inginkan"
Hanya itu yang bisa aku ucapkan padanya.
Wahai sosok terhangat, ketahuilah...jika kau meneteskan satu tetes air mata, maka telah terbendung samudera tangis di dalam diriku.
You...
I see the rainbow in your eyes when the sky isn't blue
Always appear the bright light when my life so dark
There's your shoulder when I'm in sorrow
And your smile when I'm in a heavy heart
Thank you for everything you've done for me...
Don't cry...please don't cry babe...